Berikut contoh script prompt veo 3:
“Seorang nenek tua asal Sunda Indonesia, mengenakan kebaya pudar dan selendang batik, rambut beruban disanggul seadanya, wajah penuh keriput dengan sorot mata panik.
Aksi:
Berjalan tergesa-gesa di tengah lokasi pertempuran di sebuah kota. Langkahnya gugup, ia sesekali berhenti untuk menghindari puing atau ledakan. Tangannya memegang kantong belanja plastik berisi sayuran, selendangnya berkibar terkena angin.
Tegang dan panik, wajahnya cemas, napas tersengal. Sesekali melihat ke belakang dengan mata membesar karena suara ledakan.
Ekspresi:
Tempat:
Sebuah kota Indonesia yang hancur karena pertempuran. Bangunan rusak, jalan penuh puing, kendaraan terbakar, asap mengepul di kejauhan.
Waktu:
Siang hari, dengan sinar matahari menyinari reruntuhan. Cahaya natural yang tajam dan terang.
Gerakan Kamera:
Tracking shot sinematik mengikuti dari belakang dan samping saat nenek berjalan cepat. Kadang zoom in ke wajahnya saat berbicara, kamera sedikit berguncang mengikuti suasana panik.
Pencahayaan:
Cahaya siang hari yang natural dan kontras tinggi, menampilkan bayangan keras dan atmosfer tegang.
Gaya Video:
Cinematic 8K ultra HD, tone warna realistis dengan efek debu beterbangan, depth of field dramatis.
Suasana Video:
Menegangkan dan mencekam, dengan ironi terselip lewat ekspresi dan kata-kata si nenek.
Musik Latar:
Musik komedi ringan dan ironis, seperti alunan piano cepat ala film bisu Charlie Chaplin — kontras dengan latar pertempuran.
Kalimat yang Diucapkan (dengan logat Sunda Indonesia, ekspresi panik dan ngos-ngosan):
“Ma Icih, geura tulungan Ceu Odah… meni asa ruwed, modal beak, hutang numpuk!”
Detil Berbicara:
Logat Sunda kental, nada suara nenek gemetar, terburu-buru, penuh tekanan tapi menyelipkan komedi situasi.
Rasio Video:
9:16 (untuk media sosial) atau 16:9 (untuk layar sinematik), tergantung kebutuhan.”